Penulis : Nomi Br Sinulingga
Kepemimpinan dimulai dengan hati bukan dengan kepala.
Kepemimpinan dimulai dengan hati bukan dengan kepala.
Pilkada, sebuah kata yang akrab sekali dengan bangsa ini pada hari-hari ini. Semua media massa menawarkan infomasi terbaru wacana pilkada dari semua kawasan untuk pelaksaan pemilihan kepala daerah. Tanah Karo, juga sedang mempersiapkan segala sesuatunya biar pelaksanaan pilkada bisa berlangsung dengan sukses. Milis tercinta Takasima ini juga sangat seru dan panas-panasnya dalam pembahasan pilkada dan terlebih membahas calon bupati yang akan dipilih pada pilkada nanti.
Saya sangat tertarik dengan pembahasan pilkada di milis ini. Saya hanya sekedar mengamati dan galau dengan beberapa posting email yang mengajak saya berfikir pemimpin ibarat apakah yang terbaik untuk masyarakat Karo, yang segelintir ada dimilis ini dan menggambarkan siapa dirinya. Apakah anggota milis ini, mewakili citra masyarakat Karo, atau kebanyakan mewakili golongan elite intelektual dari masyarakat Karo itu sendiri, menjadi pertanyaan bagi saya. Pemimpin ibarat apakah yang sempurna untuk memimpin Karo, yang sebagian abjad masyarakatnya faktual di milis ini? Pemimpin ibarat apakah yang akan mengubah wajah Tanah Karo, sehingga Tanah Karo yang sudah mulai panas bisa menjadi Tanah Karo Simalem lagi?
Kepemimpinan sangat erat dengan pengaruh. Pengaruh yang positif sehingga anak buah (masyarakat) mengikuti dan mau dipimpin. Tapi seorang pemimpin gadungan akan mengandalkan uang dan membayar orang supaya mengikutinya. Pemimpin gadungan memakai kekuasaannya untuk menekan orang lain supaya mengikutinya. Semua orang yang berada dibawah pemimpin ibarat ini akan tertekan dan hilang kreatifitasnya
Pemimpin harus mempunyai integritas. Integritas yakni suatu prinsip yang didasarkan atas karakter, etika, agama, moral yang baik yang menyatakan siapa dia. Karena beliau akan menyelaraskan itu melalui cara berpikir, berbicara, bersikap, bertindak dan mengambil keputusan (konsisten). Seseorang yang punya integritas mempunyai kehidupan yang terintegrasi.
Seorang pemimpin perlu diperhatikan kehidupannya. Apakah beliau bisa memimpin keluarganya, sebab itu akan memperlihatkan kemampuannya memimpin komunitas yang lebih besar. Kita sudah mempunyai pemimpin sebelumnya untuk dievaluasi, bagaimana beliau memimpin keluarga. Pertanyaan yang bisa kita pikirkan berhasilkah kepemimpinannya akan tanah Karo?
Selain bisa memimpin keluarga, pemimpin juga harus bisa memimpin diri sendiri. Mampu memimpin diri sendiri dalam memberi pendapat dengan sopan dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Kalau diri sendiri tidak bisa dikendalikan, bagaimanakah orang tersebut bisa memimpin satu daerah? Kaisar Nero aben kota Roma yakni tumpuan yang diakibatkan pemimpin yang tidak bisa menguasai diri. Hutan di Tanah Karo semakin gundul dan tanah pertanian semakin gersang akan terjadi apabila kita mempunyai pemimpin yang tidak bisa memimpin diri sendiri.
Pemimpin yang berintegritas sangat diharapkan sebab beliau merupakan pribadi yang bisa dipercaya. Sehingga Visinya untuk tanah Karo bukan sesuatu mimpi saja, tetapi menjadi visi semua masyarakat Karo dan bahu-membahu kita akan meraih visi itu dibawah kepemimpinannya. Kualitas penting yang perlu diperhatikan pada setiap calon pemimpin adalah, pengaruh, karakter, keahliannya wacana insan khususnya orang Karo, semangatnya untuk tanah karo, dan kecerdasan. Kecerdasan yang dimaksud yakni kecerdasan mental yang diharapkan untuk memproses banyak informasi, menyaringnya, mempertimbangkan semua pilihan, dan menciptakan keputusan yang benar.
Kalau seorang pemimpin hanya memakai otaknya untuk menjadi pemimpin di tanah Karo, maka masih banyak yang perlu dibenahi dan di proses untuk membentuk pribadi yang bisa menjadi pemimpin di tanah Karo.
Sebagai manusia, seharusnya kita dihentikan hirau taacuh dengan situasi yang mensugesti kehidupan masyarakat. Kita harus mengambil perilaku dan sekalipun seakan kita tidak mempunyai dampak dalam pemilihan kepala daerah. Kita mempunyai keluarga, mama, mami, bibi, bengkila di tanah Karo, yang mungkin tidak mengerti dengan semua pemilihan kepala daerah. Mereka hanya tahu bahwa akan dipilih kepala daerah, dan mengharapkan sesuatu yang lebih baik akan terjadi. Keluarga kita yang di kampung, mungkin tidak bisa memahami dan mengkaji calon pemimpin yang ada yang bisa mereka pilih. Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk kebaikan tanah Karo. Kita perlu mengenali calon pemimpin dan memberi penilaian apakah beliau bisa memimpin tanah Karo atau tidak. Kalau kemampuan calon pemimpin dalam memimpin tanah Karo perlu dipertanyakan, sebagai masyaraka t Karo kita perlu mengambil perilaku supaya hal yang lebih jelek dari sebelumnya tidak terjadi lagi atas tanah Karo.
Saya tidak tahu apa yang bisa dilakukan mencegah semua hal-hal yang akan semakin memperburuk keadaan tanah Karo selain munculnya seorang pemimpin yang mempunyai kualitas kepemimpinan. Kita masih mempunyai waktu untuk mencegah semua yang jelek yang bisa dihasilkan sebab pemimpin gadungan yang akan menuju puncak pimpinan. Seseorang yang memimpin sebab posisinya, bukan sebab kepribadian dan kemampuannya untuk memimpin.
Saya pikir dipuncak itu tidak menyenangkan, sebab sendirian.
Kepemimpinan yang dimulai dengan hati untuk kebaikan dan kemajuan tanah Karo akan lebih berpengaruh. Karena segala sesuatu yang dilakukan dengan hati yang nrimo akan menyentuh hati.
Advertisement